BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pengelolaan keuangan dalam
perusahaan merupakan kunci utama untuk kegiatan operasional perusahaan dan
tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.
Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat keuangan kosong. Kuangan
perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional
perusahaan. Manajemen atas arus keluar- masuknya dana perusahaan yang
terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis.
Dalam kondisi keuangan yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi
keuangan perusahaan tersebut.
Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada
dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu. Teori keuangan
menjelaskan mengapa suatu fenomena dibidang keuangan bisa terjadi, dan
mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan.
Manajemen sendiri sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan akan memudahakan bagi
ita untuk memahami berbagai masalah keuangan yang mungkin kita hadapi
dalam kehidupan sehari hari. Seorang manajer keuangan harus dapat
memahami dasar dasar dari manajemen keuangan . Oleh karena itu, sangat
penting bagi seorang manajer dalam mengetahui perihal konsep dasar keuangan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian manajem keuangan ?
2.
Bagaimana prinsip-prinsip manajemen keuangan perusahaan?
3.
Apa peran
manajemen keuangan pada perusahaan?
4.
Bagaimana tanggung jawab manajer keuangan?
5.
Bagaimana tujuan manajemen keuangan pada perusahaan?
6.
Apa saja lingkungan keuangan ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian manajemen keuangan
2.
Untuk mengetahui bagaimana prinsip- prinsip manajemen
keuangan.
3.
Untuk mengetahui peranan dan pentingnya manajemen keuangan
4.
Untuk mengetahui tanggung jawab manajer keuangan
5.
Untuk mengetahui tujuan manajemen keuangan pada perusahaan
6.
Untuk mengetahui lingkungan keuangan.
7.
Untuk mengetahui fungsi manajemen keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan salah satu bagian utama
dari ilmu manajemen. Pengertian Manajemen Keuangan adalah semua aktivitas
entitas bisnis (organisasi) dalam kerangka penggunaan serta pengalokasian dana
entitas bisnis (perusahaan) dengan efisien. pengertian ini mengalami berbagai
perkembangan berawal dari pengertian yang hanya sekedar mengutamakan kegiatan
mendapatkan / memperoleh dana saja hingga mencakup kegiatan mendapatkan,
penggunaan dana hingga pengelolaan atas aset (aktiva).
Pengertian
Manajemen Keuangan menurut para ahli
Ada
beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan:
·
James Van Horne, menyatakan:
semua kegiatan atau aktivitas yang
berhubungan langsung dengan perolehan, pendanan serta pengelolaan aset (aktiva)
dengan tujuan yang menyeluruh.
·
Suad Husnan, berpendapat bahwa:
Manajemen keuangan adalah manajemen
terhahap semua fungsi keuangan.
·
Bambang Riyanto, mendefinisikan :
Semua
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan upaya
memperoleh dana yang dibutuhkan dengan biaya yang seminimal mungkin dan syarat
yang menguntunggkan serta uapay untuk mempergunakan dana yang diperoleh
tersebut secara efisien dan efektif.
·
Liefman menyatakan:
Definisi manajemen keuangan adalah
upaya penyediaan uang dan mempergunakan dana tersebut untuk mendapatkan aset
(aktiva).
Seperti
yang disebut diawal tadi, dengan melihat beberapa pengertian diatas, pengertian
manajemen keuangan secara sederhana adalah suatu proses dalam aktivitas
keuangan perusahaan, dimulai dari cara memperoleh dana dan mempergunakannya.
penggunaannya harus tepat sasaran, efisien, dan efektif supaya tujuan keuangan
perusahaan yang sudah ditetapkan dalam perencanaan bisa terwujud.
a)
Prinsip Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan tidak hanya sekedar pencatatan akuntansi saja. manajemen keuangan adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai suatu kegiatan tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang-orang keuangan.
Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas yang dilakukan dan muncul dalam rangka untuk menyehatkan keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu, dalam membuat sebuah sistem manajemen keuangan, kita membutuhkan prinsip prinsip ini yang menjadi dasarnya, diantarnya:.
Consistency (Konsistensi)
dalam prinsip konsistensi ini, suatu
sistam serta kebijakan keuangan perusahaan haruslah konsisten, tidak berubah
dari periode ke periode, namun perlu diingat bahwa sistem keuangan bukan
berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian bila ada suatu perubahan yang signifikan
didalam perusahaan. pendekatan keuangan yang tidak konsisten bisa menjadi tanda
bahwa ada manipulasi pada pengelolaan keuangan perusahaan.
Accountability (Akuntabilitas)
Prinsip ini adalah suatu kewajiban
hukum ataupun moral, yang melekat kepada individu, kelompok ataupun perusahaan
untuk memebri penjelasan bagaimana dana ataupun kewenangan yang telah diberikan
kepada pihak ke-3 dipergunakan. pihak pihak harus bisa memberi penjelasan
tentang penggunaan sumber daya dan apa saja yang sudah dicapai sebagai suatu
bentuk pertanggung-jawaban kepada pihak pihak yang berkepentingan, agar
semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan.
Transparancy (Transparansi)
manajemen harusnya terbuka terhadap
pekerjaannya, memberikan informasi tentang rencana dan segala aktivitas kepada
yang berkepentingan, termasuk memberikan laporan keuangan yang wajar, lengkap,
tepat waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan mudah oleh yang berkepentingan,
apabila tidak transparan, maka ini bisa mengindikasikan manajemen telah
menyembunyikan sesuatu.
Viability (Kelangsungan Hidup)
Supaya kesehatan keuangan perusahaan
terjaga, semua pengeluaran operasional ataupun ditingkat yang strategis harus
disesuaikan dengan dana yang ada. kelangsungan hidup entitas merupakan ukuran
suatu tingkat keamanan serta keberlanjutan keuangan perusahaan. manajemen
keuangan harus menyusun rencana keuangan dimana menunjukkan bagaimana suatu
perusahaan bisa menjalankan rencana strategisnya guna memenuhi kebutuhan keuangan.
Integrity (Integritas)
Setiap individu harus memiliki
tingkat integritas yang mumpuni dalam menjalankan kegiatan operasional. selain
itu catatan dan laporan keuangan harus terjaga intergritasnya dengan
kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan.
Stewardship (Pengelolaan)
Manajemen keuangan harus bisa
mengelola dengan mumpuni dana yang sudah didapat dan memberikan jaminan bahwa
dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk merealisasikan tujuan yang
sudah ditetapkan. dalam prakteknya, manajemen bisa melakukan bisa berhati hati
dalam membuat perencanaan strategis, mengidentifikasikan resiko keuangan yang
ada serta menyusun dan membuat sistem pengendalian keuangan yang sesuai.
Accounting Standards (Standar Akuntansi)
Sistem akuntansi keuangan yang
dipakai harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar aturan akuntansi yang
berlaku. agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan mudah dipahami dan
dimengerti oleh semua pihak pihak yang berkepentingan.
b)
Konsep Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen
mengenai fungsi keuangan, dan fungsi manajemen keuangan merupakan bagaimana mempergunakan
serta menempatkan dana yang ada. fungsi fungsi yang ada dalam perusahaan
harusnya dilaksanakan dengan baik mengingat fungsi fungsi yang ada saling
berkaitan satu sama lain.
Seperti telah dibahas diatas, Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama
Seperti telah dibahas diatas, Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama
- Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber dana, ntah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal perusahaan
- Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan dana yang ada pada berbagai bentuk aset
- Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan setelah dana telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (atkiva), dana harus dikelola secara efektif dan efisien.
Jadi,
dengan aktivitas aktivitas diatas tersebut, dengan kata lain fungsi pengambilan
keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai pendanaan, investasi dan
manajemen aset (aktiva).
c)
Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan bertujuan
memaksimalkan nilai dari perusahaan. manajemen harus bisa menekan perputaran
uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak diinginknan. perlu
diingat, tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau
menambah kesejahteraan para pemilik perusahaan. saham yang beredar adalah bukti
kepemilikan, kesejahteraan para pemilik direfleksikan dari harga pasar
perusahaan itu, harga perusahaan tersebut adalah buah dari keputusan manajemen
mengenai keputusan untuk investasi, keputusan dalam pendanaan serta
aktivitasnya dalam memanage aktiva, keputusan keputusan tersebut akan berdampak
pada harga saham para pemilik perusahaan.
d)
Fungsi Manajemen Keuangan
Investment Decision (Keputusan Investasi)
Investasi berarti penanaman modal
pada aset riil ataupun aset finansial (surat berharga), keputusan investasi ini
adalah suatu keputusan terhadap aset apa yang nantinya akan dikelola
entitas/perusahaan. keputusan ini yang strategis ini akan berpegnaruh secara
langsung terhadap besar kecilnya rentabilitas investasi serta aliran dana perusaan
pada masa mendatang.
Financing Decision (Fungsi Pendanaan)
Keputusan mengenai pendanaan ialah
dengan mempelajari berbagai sumber dana perusahaan, dalam laporan keuangan
berada dalam sisi pasiva. keputusan ini harus memperhatikan sumber dana dengan
biaya seminimal mungkin dan juga syarat yang bisa menguntungkan baik itu
berasal dari internal perusahaan maupun sumber dana yang berasal dari luar
perusahaan (eksternal).
Deviden Decision (Keputusan Deviden)
Dalam fungsi ini, keputusan biasanya
menyangkut hal hal seperti:
·
tingkat stabilitas deviden yang akan dibagikan oleh
manajemen
·
stock devidend, (dividen saham)
·
stock split (pemecahan saham)
·
Penarikan saham yang telah beredar
Sebagai tambahan berikut hal hal yang mendetail yang dilakukan oleh manajemen keuangan:
- Perencanaan atas Keuangan, manajemen keuangan menyusun rencana pemasukan serta pengeluaraan dana dan juga aktivitas yang lain pada periode tertentu
- Melakukan Penganggaran keuangan perusahaan, ini adalah tindak lanjut atas perencanaan keuangan dengan menyusun lebih detail lagi semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
- Pengelolaan Keuangan perusahaan, dalam hal ini, manajemen keuangan mempergunakan dana yang ada dalam perusahaan untuk memaksimalkannya dengan berbagai cara yang bisa ditempuh
- Pencarian sumber dana, manajemen keuangan berusaha mencari sumber dana perusahaan yang akan digunakan kegiatan operasional perusahaan
- Penyimpanan Keuangan, manajemen keuangan menyimpan untuk mengamankan dana perusahaan yang telah dikumpulkan.
- Pengendalian atas keuangan, manajemen keuangan mengevaluasi dan memperbaiki suatu sistem keuangan yang ada dalam perusahaan yang dirasa belum mumpuni
- Melakukan pemeriksaan keuangan, internal audit atas laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh manajemen keuangan untuk memastikan tidak adanya penyimpangan yang merugikan terjadi
- Pelaporan keuangan perusahaan, manajemen keuangan menyediakan informasi keuangan tentang kondisi kekinian keuangan perusahaan yang bisa dijadikan bahan evaluasi nantinya.
Fungsi Manajemen keuangan lainnya jika dikaitkan dengan beberapa hal diatas:
- Pengawasan terhadap biaya
- Penetapan atas kebijakan harga
- Peramalan laba dimasa mendatang
- pengukuran atau penjajakan biaya untuk modal kerja
B. Modal Usaha
Modal adalah kesediaan uang dalam
bantuk tunai. Hal ini sudah menjadi semacam mito. Padahal, kita ketahui jika
hanya menunggu modal jatuh dari langit,
sampai kapan pun tidak akan pernah terjadi. Hal inilah yang mungkin
menjadi salah satu penyebab mengapa banyak orang tidak mampu menjadi Entrepreneur.
Modal merupakan kumpulan dari
barang-barang modal, yaitu semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan
dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan. Jadi, yang dimaksud
dengan modal adalah bukan hanya berupa uang saja tetapi termasuk juga aktiva yang ada dalam perusahaan
seperti; mesin-mesin, kendaraan, bangunan pabrik, bahan baku, dan lain-lain,
yang digunakan untuk menjalankan operasi usahanya.
Ada lima pertanyaan untuk modal
uasa, baik memakai uang sendiri maupun uang pihak lain. Pertanyaan sederhana
tersebut adalah:
1)
Untuk
usaha apa modal/uang itu akan digunakan?
2)
Berapa
besar modal /uang yang diperlukan?
3)
Kapan
modal /uang tersebut diperlukan?
4)
Berapa
keuntungan yang akan dihasilkan dari usaha tersebut.
5)
Kapan
modal/uang tersebut akan kembali?
Jika tidak mampu menjawab kelima pertanyaan
ini saja, maka ia belum layak untuk
jadi pengusaha. Ia perlu banyak belajar lagi dengan mencari ilmu pengetahuan
tentang masalah bisnis. Jadi, alasan tidak memiliki modal bukan berarti tidak
bisa menjadi pengusaha. Banyak syarat lain yang harus dipenuhi dan dimiliki
dahulu sebagai modal usaha yang bukan dalam bentuk uang.
a. Jenis-Jenis Modal
Didalam
buku karangannya Prof. Dr. Bambang
Riyanto membagi modal atas dua jenis yaitu:
1) Modal asing/ uatang
Modal
asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara
didalam suau perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut
merupakan “utang”, yang pada saatnya harus dibayar kembali. Modal asing terdiri
dari tiga golongan yaitu:
a.
Modal Asing/Utang Jangka Pendek (Short-term Debt), yaitu jangka
waktunya kurang dari satu tahun.
b.
Modal Asing/Utang Jangka Menengah (Intermediate-term Debt), yaitu
jangka waktunya dari satu sampai sepuluh tahun.
c.
Modal Asing/Utang Jangka Panjang (Long-term Debt), yaitu jangka
waktunya lebih dari sepuluh tahun.
2) Modal sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah
modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam didalam perusahaan
untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal sendiri didalam suatu perusahaan
yang terbentuk Perseroan Terbatas (PT) ter diri dari:
a.
Modal
saham
b. Keuntungan
c.
keuntungan
c) Pemanfaatan Modal
Secara garis besar, modal diperlukan
untuk membiayai suatu uasaha baik untuk pembuatan produk, proyek, atau jasa,
modal ada dua macam yaitu:
1. Modal Investasi
Modal ini digunakan untuk pembelian atau pengadaan untuk
tujuan menunjang proses produksi.
2. Modal Kerja
Modal ini terdiri dari biaya tetap dan biaya langsung atau
biaya variable.
b. Siklus modal
Siklus modal adalah perputaran uang
yang ditanamkan dalam suatu bisnis. Uang itu akan diputar dan saling terkait
stu sama lain melalui transaksi bisnis, pinjaman uang dari pihak lain atau
Bank, kemudian ditambah adanya kewajiban kepada Negara yang harus dibayar dalam
bentuk pajak atau retribusi.
Bagaimana siklus itu berjalan?
1)
Mula-mula
modal ditanamkan oleh investor atau entrepreneur untuk menjalankan bisnis
tertentu. Modal itu terdiri dari modal investasi dan modal kerja untuk biaya
variable dan biaya tetap.
2)
Barang-barang
investasi, bahan baku, dan tenaga kerja akan digabung untuk dioprasikan.
3)
Barang dan
jasa yang dihasilkan kemudian dijual kepasar dan terjadi transaksi pembelian
dengan pelanggan. Hasil penjualan ini disebut pendapatan.
4)
Dari
pendapatan hasil penjualan tersebut (X) maka uang itu dianggarkan lagi untuk:
A. Biaya pegawai.
B. Biaya oprasional.
C. Pengembalian utang kepada bank
berupa pokok pinjaman dan bunga sebagai biaya.
D. Pembayaran pajak-pajak kepada
Negara.
· Apabila hasil penjualan X lebih
kecil (A+B+C+D), maka usahannya rugi (E<0).
· Apabila hasil penjualan X sama
dengan (A+B+C+D), maka usahannya impas, tidak untung, tidak rugi (E=0).
· Apabila hasil penjualan X lebih
besar (A+B+C+D), maka usahannya untung (E>0).
5)
Kalau
usahanya untung, maka lama kelamaan keuntungan itu dikumpulkan untuk dijadikan
modal lagi guna memperbesar usahanya sesuai dengan prospek bisnisnya.
Kalau usahanya rugi, maka lama-kelamaan modal dari manapun
datangnya akan habis dan usahanya akan berhenti karena tidak ada perputaran
modal lagi alias bangkrut.
6)
Kalau
prospek bisnisnya bagus sekali dan masih kekurangan modal, maka dapat melakukan
peminjaman lagi ke bank, atau kepihak-pihak lainnya.
Demikianlah
seterusnya siklus modal itu berputar. Semakin besar usahanya, semakin besar
perputaran modalnya, dan semakin besar pula keuntungannya.
c. Cara Menanamkan Modal
Ada beberapa cara untuk menanamkan modal yang kita miliki
yaitu\:
1) Dengan cara pasif
Arti pasif disini pemilik uang tidak melakukan usaha apapun
dalam memutuskan penggunaan uang tersebut. Dia betul-betul memper-cayakan
uangnya kepada orang lain, sehingga ia tidak tahu rincian penggunaan uang
tersebut.
Cara pasif pun ada dua macam yaitu:
a.
Terlindungi
b. Tidak Terlindungi
2) Dengan cara aktif
Arti aktif disini pemilik dana/modal ikut terjun secara
aktif dalam menjalankan bisnis, baik sendiri maupun bersama dengan pemilik
modal lain. Si pemilik modal tahu dan sadar akan setiap kegiatan usahanya mulai
dari pembuatan rencana sampai dengan pelaksanaannya dengan segala keuntungan
dan risikonya
d. Sumber-Sumber Modal
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal untuk membiayai
operasi perusahaan sehari-hari, untuk investasi ataupun untuk keperluan
lainnya.
· Sumber-sumber modal menurut asalnya
yaitu:
1. Sumber modal intern
2. Sumber modal ekstern
· Sumber modal menurut cara terjadinya
yaitu:
1. Tabungan dari subyek-subyek ekonomi
2. Penciptaan atau kreasi uang / kredit
oleh bank
3. Intensifikasi penggunaan uang
g) Bagi yang Tidak Mempunyai Modal
Berupa Uang
Banyak orang yang memulai usaha
dengan mengandalkan modal diri sendiri selain uang, artinya modal sebagai
berikut:
ü Badan sehat.
ü Punya kemauan dan keuletan.
ü Punya kejujuran dan percaya diri.
ü Punya kepandaian dalam bergaul.
ü Kepercayaan dari orang lain.
Usaha yang dapat dilakukan yaitu
dengan pola:
1. Ikut dalam keanggotaan multilevel
marketing (MLM) yang produk dan caranya bermacam-macam.
2. Sebagai perantara dalam jasa
penjualan bangunan dengan bergabung dalam jasa perusahaan penjual property.
3. Menjual dengan cara konsinyasi
4. Sebagai seles perusahaan asuransi,
barang-barang konsumen, dan lain-lain.
5. Sebagai perantara jasa dalam
penjualan rumah, tanah, kendaraan, dari pemilik langsung dengan mencari
pembeli.
Apabila sukses menjalankan pola
tersebut, maka nanti bisa saja timbul gagasan – gagasan untuk memulai bisnis
sendiri, karena banyak melihat peluang-peluang untuk dijadikan bisnis. Selain
itu telah tersedia banyak modal karena sudah banyak kenalan.serta tahu dan bisa
berhubungan dengan sumber barang, sumber modal, pasar, dan sumber-sumber
lainnya yang berguna untuk menunjang bisnis.
BAB
III
PENUTUP
.
KESIMPULAN
Manajemen
keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan
bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu
aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen
keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak
memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan
tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi,
kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan
untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya
seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Seorang
manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola
segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lampiran – Lampiran
Ø Kelompok
1
1) Apa
saja yang harus dipertimbangkan dalam penyususnan kebutuhan peralatan yang akan
dibeli / digunakan?
2) Fasilitas
dan bahan-bahan apa saja yang sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan?
3) Faktor-faktor
apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam kelengkapan sarana dan prasarana?
Ø Kelompok
2
1) Apa
tujuan perusahaan dalam pengelolaan SDM?
2) Bagaimana
peran Manajemen SDM?
3) Bagaimana
proses atau tahapan pada pengelolaan
Ø Kelompok
3
1) Seberapa
penting peralatan seperti mesin didalam proses produksi?
2) Apa
saja yang harus dipertimbangkan ketika mengelola proses produksi?
3) Siapakah
yang harus bertanggungjawab ketika terjadi kesalahan / kerusakan dalam proses
produksi?
Ø Kelompok
5
1) Apa
yang dimaksud dengan peraturan dan administrasi usaha?
2) Bagaimana
cara atau langkah-langkah kerja agar wirausaha dapat memonitor kegiatan dan
pengendalian usaha?
3) Sebutkan
dan jelaskan prinsip dan fungsi admin usaha?
Ø Kelompok
6
1) Bagaimana
cara perusahaan menghadapi kondisi pasar yang sekiranya sedang sepi atau jarang
ada pembeli?
2) Apakah
perbedaan Penjualan (Selling) dan Pemasaran (Marketing)?
3) Bagaimana
cara memilih pasar yang menjadi sasaran?
Terimakasih dan Semoga bermanfaat bagi pengunjung Blog saya
Terimakasih dan Semoga bermanfaat bagi pengunjung Blog saya