SMART NUTRITION

SMART NUTRITION
SMART NUTRITION

Friday, January 15, 2016

Makalah Tentang Manajemen Keuangan dan Modal Usaha



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama untuk kegiatan operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat keuangan kosong. Kuangan perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar- masuknya dana perusahaan yang terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Dalam kondisi keuangan yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan tersebut.
Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu.  Teori keuangan menjelaskan  mengapa suatu fenomena dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan. Manajemen  sendiri sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan  akan memudahakan bagi ita untuk memahami berbagai masalah keuangan yang  mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari hari. Seorang manajer keuangan harus dapat memahami  dasar dasar dari manajemen keuangan . Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang manajer dalam mengetahui perihal konsep dasar keuangan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajem keuangan ?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip manajemen keuangan perusahaan?
3.      Apa peran manajemen keuangan pada perusahaan?
4.      Bagaimana tanggung jawab manajer keuangan?
5.      Bagaimana tujuan manajemen keuangan pada perusahaan?
6.      Apa saja lingkungan keuangan ?
7.      Apa fungsi manajemen keuangan ?
C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian manajemen keuangan
2.      Untuk mengetahui bagaimana prinsip- prinsip manajemen keuangan.
3.      Untuk mengetahui peranan dan pentingnya manajemen keuangan
4.      Untuk mengetahui tanggung jawab manajer keuangan
5.      Untuk mengetahui tujuan manajemen keuangan pada perusahaan
6.      Untuk mengetahui lingkungan keuangan.
7.      Untuk mengetahui fungsi manajemen keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan salah satu bagian utama dari ilmu manajemen. Pengertian Manajemen Keuangan adalah semua aktivitas entitas bisnis (organisasi) dalam kerangka penggunaan serta pengalokasian dana entitas bisnis (perusahaan) dengan efisien. pengertian ini mengalami berbagai perkembangan berawal dari pengertian yang hanya sekedar mengutamakan kegiatan mendapatkan / memperoleh dana saja hingga mencakup kegiatan mendapatkan, penggunaan dana hingga pengelolaan atas aset (aktiva).



Pengertian Manajemen Keuangan menurut para ahli

Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan:

·         James Van Horne, menyatakan:
semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung dengan perolehan, pendanan serta pengelolaan aset (aktiva) dengan tujuan yang menyeluruh.
·         Suad Husnan, berpendapat bahwa:
Manajemen keuangan adalah manajemen terhahap semua fungsi keuangan.

·         Bambang Riyanto, mendefinisikan :
Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan upaya memperoleh dana yang dibutuhkan dengan biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang menguntunggkan serta uapay untuk mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara efisien dan efektif.

·         Liefman menyatakan:
Definisi manajemen keuangan adalah upaya penyediaan uang dan mempergunakan dana tersebut untuk mendapatkan aset (aktiva).

Seperti yang disebut diawal tadi, dengan melihat beberapa pengertian diatas, pengertian manajemen keuangan secara sederhana adalah suatu proses dalam aktivitas keuangan perusahaan, dimulai dari cara memperoleh dana dan mempergunakannya. penggunaannya harus tepat sasaran, efisien, dan efektif supaya tujuan keuangan perusahaan yang sudah ditetapkan dalam perencanaan bisa terwujud.
a)    Prinsip Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan tidak hanya sekedar pencatatan akuntansi saja. manajemen keuangan adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai suatu kegiatan tersendiri yang menjadi bagian dari pekerjaan orang-orang keuangan.

Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas yang dilakukan dan muncul dalam rangka untuk menyehatkan keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu, dalam membuat sebuah sistem manajemen keuangan, kita membutuhkan prinsip prinsip ini yang menjadi dasarnya, diantarnya:.

Consistency (Konsistensi)
dalam prinsip konsistensi ini, suatu sistam serta kebijakan keuangan perusahaan haruslah konsisten, tidak berubah dari periode ke periode, namun perlu diingat bahwa sistem keuangan bukan berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian bila ada suatu perubahan yang signifikan didalam perusahaan. pendekatan keuangan yang tidak konsisten bisa menjadi tanda bahwa ada manipulasi pada pengelolaan keuangan perusahaan.

Accountability (Akuntabilitas)
Prinsip ini adalah suatu kewajiban hukum ataupun moral, yang melekat kepada individu, kelompok ataupun perusahaan untuk memebri penjelasan bagaimana dana ataupun kewenangan yang telah diberikan kepada pihak ke-3 dipergunakan. pihak pihak harus bisa memberi penjelasan tentang penggunaan sumber daya dan apa saja yang sudah dicapai sebagai suatu bentuk pertanggung-jawaban kepada pihak pihak yang berkepentingan,  agar semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan.

Transparancy (Transparansi)
manajemen harusnya terbuka terhadap pekerjaannya, memberikan informasi tentang rencana dan segala aktivitas kepada yang berkepentingan, termasuk memberikan laporan keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan mudah oleh yang berkepentingan, apabila tidak transparan, maka ini bisa mengindikasikan manajemen telah menyembunyikan sesuatu.

Viability (Kelangsungan Hidup)
Supaya kesehatan keuangan perusahaan terjaga, semua pengeluaran operasional ataupun ditingkat yang strategis harus disesuaikan dengan dana yang ada. kelangsungan hidup entitas merupakan ukuran suatu tingkat keamanan serta keberlanjutan keuangan perusahaan. manajemen keuangan harus menyusun rencana keuangan dimana menunjukkan bagaimana suatu perusahaan bisa menjalankan rencana strategisnya guna memenuhi kebutuhan keuangan.

 Integrity (Integritas)
Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni dalam menjalankan kegiatan operasional. selain itu catatan dan laporan keuangan harus terjaga intergritasnya dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan.



Stewardship (Pengelolaan)
Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan mumpuni dana yang sudah didapat dan memberikan jaminan bahwa dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan. dalam prakteknya, manajemen bisa melakukan bisa berhati hati dalam membuat perencanaan strategis, mengidentifikasikan resiko keuangan yang ada serta menyusun dan membuat sistem pengendalian keuangan yang sesuai.

Accounting Standards (Standar Akuntansi)
Sistem akuntansi keuangan yang dipakai harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar aturan akuntansi yang berlaku. agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak pihak yang berkepentingan.

b)   Konsep Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen mengenai fungsi keuangan, dan fungsi manajemen keuangan merupakan bagaimana mempergunakan serta menempatkan dana yang ada. fungsi fungsi yang ada dalam perusahaan harusnya dilaksanakan dengan baik mengingat fungsi fungsi yang ada saling berkaitan satu sama lain.

Seperti telah dibahas diatas, Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama
  • Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber dana, ntah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal perusahaan
  • Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan dana yang ada pada berbagai bentuk aset
  • Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan setelah dana telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (atkiva), dana harus dikelola secara efektif dan efisien.
Jadi, dengan aktivitas aktivitas diatas tersebut, dengan kata lain fungsi pengambilan keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai pendanaan, investasi dan manajemen aset (aktiva).



c)    Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan bertujuan memaksimalkan nilai dari perusahaan. manajemen harus bisa menekan perputaran uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak diinginknan. perlu diingat, tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau menambah kesejahteraan para pemilik perusahaan. saham yang beredar adalah bukti kepemilikan, kesejahteraan para pemilik direfleksikan dari harga pasar perusahaan itu, harga perusahaan tersebut adalah buah dari keputusan manajemen mengenai keputusan untuk investasi, keputusan dalam pendanaan serta aktivitasnya dalam memanage aktiva, keputusan keputusan tersebut akan berdampak pada harga saham para pemilik perusahaan.

d)   Fungsi Manajemen Keuangan
Investment Decision (Keputusan Investasi)
Investasi berarti penanaman modal pada aset riil ataupun aset finansial (surat berharga), keputusan investasi ini adalah suatu keputusan terhadap aset apa yang nantinya akan dikelola entitas/perusahaan. keputusan ini yang strategis ini akan berpegnaruh secara langsung terhadap besar kecilnya rentabilitas investasi serta aliran dana perusaan pada masa mendatang.

Financing Decision (Fungsi Pendanaan)
Keputusan mengenai pendanaan ialah dengan mempelajari berbagai sumber dana perusahaan, dalam laporan keuangan berada dalam sisi pasiva. keputusan ini harus memperhatikan sumber dana dengan biaya seminimal mungkin dan juga syarat yang bisa menguntungkan baik itu berasal dari internal perusahaan maupun sumber dana yang berasal dari luar perusahaan (eksternal).

Deviden Decision (Keputusan Deviden)
Dalam fungsi ini, keputusan biasanya menyangkut hal hal seperti:
·         Besaran prosentase laba yang akan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk kas
·         tingkat stabilitas deviden yang akan dibagikan oleh manajemen
·         stock devidend, (dividen saham)
·         stock split (pemecahan saham)
·         Penarikan saham yang telah beredar

Sebagai tambahan berikut hal hal yang mendetail yang dilakukan oleh manajemen keuangan:
  • Perencanaan atas Keuangan, manajemen keuangan menyusun rencana pemasukan serta pengeluaraan dana dan juga aktivitas yang lain pada periode tertentu
  • Melakukan Penganggaran keuangan perusahaan, ini adalah tindak lanjut atas perencanaan keuangan dengan menyusun lebih detail lagi semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
  • Pengelolaan Keuangan perusahaan, dalam hal ini, manajemen keuangan mempergunakan dana yang ada dalam perusahaan untuk memaksimalkannya dengan berbagai cara yang bisa ditempuh
  • Pencarian sumber dana, manajemen keuangan berusaha mencari sumber dana perusahaan yang akan digunakan kegiatan operasional perusahaan
  • Penyimpanan Keuangan, manajemen keuangan menyimpan untuk mengamankan dana perusahaan yang telah dikumpulkan.
  • Pengendalian atas keuangan, manajemen keuangan mengevaluasi dan memperbaiki suatu sistem keuangan yang ada dalam perusahaan yang dirasa belum mumpuni
  • Melakukan pemeriksaan keuangan, internal audit atas laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh manajemen keuangan untuk memastikan tidak adanya penyimpangan yang merugikan terjadi
  • Pelaporan keuangan perusahaan, manajemen keuangan menyediakan informasi keuangan tentang kondisi kekinian keuangan perusahaan yang bisa dijadikan bahan evaluasi nantinya.

Fungsi Manajemen keuangan lainnya jika dikaitkan dengan beberapa hal diatas:
  • Pengawasan terhadap biaya
  • Penetapan atas kebijakan harga
  • Peramalan laba dimasa mendatang
  • pengukuran atau penjajakan biaya untuk modal kerja




B. Modal Usaha
    Modal adalah kesediaan uang dalam bantuk tunai. Hal ini sudah menjadi semacam mito. Padahal, kita ketahui jika hanya menunggu modal jatuh dari langit,  sampai kapan pun tidak akan pernah terjadi. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa banyak orang tidak mampu menjadi Entrepreneur.
Modal merupakan kumpulan dari barang-barang modal, yaitu semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan. Jadi, yang dimaksud dengan modal adalah bukan hanya berupa uang saja tetapi termasuk juga aktiva yang ada dalam perusahaan seperti; mesin-mesin, kendaraan, bangunan pabrik, bahan baku, dan lain-lain, yang digunakan untuk menjalankan operasi usahanya.
Ada lima pertanyaan untuk modal uasa, baik memakai uang sendiri maupun uang pihak lain. Pertanyaan sederhana tersebut adalah:
1)         Untuk usaha apa modal/uang itu akan digunakan?
2)         Berapa besar modal /uang yang diperlukan?
3)         Kapan modal /uang tersebut diperlukan?
4)         Berapa keuntungan yang akan dihasilkan dari usaha tersebut.
5)         Kapan modal/uang tersebut akan kembali?
Jika tidak mampu menjawab kelima pertanyaan ini saja, maka ia belum layak untuk jadi pengusaha. Ia perlu banyak belajar lagi dengan mencari ilmu pengetahuan tentang masalah bisnis. Jadi, alasan tidak memiliki modal bukan berarti tidak bisa menjadi pengusaha. Banyak syarat lain yang harus dipenuhi dan dimiliki dahulu sebagai modal usaha yang bukan dalam bentuk uang.
a.     Jenis-Jenis Modal
Didalam buku karangannya Prof. Dr. Bambang Riyanto membagi modal atas dua jenis yaitu:
1)   Modal asing/ uatang
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara didalam suau perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan “utang”, yang pada saatnya harus dibayar kembali. Modal asing terdiri dari tiga golongan yaitu:
a.       Modal Asing/Utang Jangka Pendek (Short-term Debt), yaitu jangka waktunya kurang dari satu tahun.
b.      Modal Asing/Utang Jangka Menengah (Intermediate-term Debt), yaitu jangka waktunya dari satu sampai sepuluh tahun.
c.       Modal Asing/Utang Jangka Panjang (Long-term Debt), yaitu jangka waktunya lebih dari sepuluh tahun.
2) Modal sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam didalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal sendiri didalam suatu perusahaan yang terbentuk Perseroan Terbatas (PT) ter diri dari:
a.       Modal saham
b.      Keuntungan
c.       keuntungan
c)     Pemanfaatan Modal
Secara garis besar, modal diperlukan untuk membiayai suatu uasaha baik untuk pembuatan produk, proyek, atau jasa, modal ada dua macam yaitu:
1.      Modal Investasi
Modal ini digunakan untuk pembelian atau pengadaan untuk tujuan menunjang proses produksi.
2.      Modal Kerja
Modal ini terdiri dari biaya tetap dan biaya langsung atau biaya variable.
b.     Siklus modal
Siklus modal adalah perputaran uang yang ditanamkan dalam suatu bisnis. Uang itu akan diputar dan saling terkait stu sama lain melalui transaksi bisnis, pinjaman uang dari pihak lain atau Bank, kemudian ditambah adanya kewajiban kepada Negara yang harus dibayar dalam bentuk pajak atau retribusi.
Bagaimana siklus itu berjalan?
1)         Mula-mula modal ditanamkan oleh investor atau entrepreneur untuk menjalankan bisnis tertentu. Modal itu terdiri dari modal investasi dan modal kerja untuk biaya variable dan biaya tetap.
2)         Barang-barang investasi, bahan baku, dan tenaga kerja akan digabung untuk dioprasikan.
3)         Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian dijual kepasar dan terjadi transaksi pembelian dengan pelanggan. Hasil penjualan ini disebut pendapatan.
4)         Dari pendapatan hasil penjualan tersebut (X) maka uang itu dianggarkan lagi untuk:
A. Biaya pegawai.
B.  Biaya oprasional.
C.  Pengembalian utang kepada bank berupa pokok pinjaman dan bunga sebagai biaya.
D. Pembayaran pajak-pajak kepada Negara.
·      Apabila hasil penjualan X lebih kecil (A+B+C+D), maka usahannya rugi (E<0).
·      Apabila hasil penjualan X sama dengan (A+B+C+D), maka usahannya impas, tidak untung, tidak rugi (E=0).
·      Apabila hasil penjualan X lebih besar (A+B+C+D), maka usahannya untung (E>0).
5)         Kalau usahanya untung, maka lama kelamaan keuntungan itu dikumpulkan untuk dijadikan modal lagi guna memperbesar usahanya sesuai dengan prospek bisnisnya.
Kalau usahanya rugi, maka lama-kelamaan modal dari manapun datangnya akan habis dan usahanya akan berhenti karena tidak ada perputaran modal lagi alias bangkrut.
6)         Kalau prospek bisnisnya bagus sekali dan masih kekurangan modal, maka dapat melakukan peminjaman lagi ke bank, atau kepihak-pihak lainnya.
Demikianlah seterusnya siklus modal itu berputar. Semakin besar usahanya, semakin besar perputaran modalnya, dan semakin besar pula keuntungannya.
c.      Cara Menanamkan Modal
Ada beberapa cara untuk menanamkan modal yang kita miliki yaitu\:
1)      Dengan cara pasif
Arti pasif disini pemilik uang tidak melakukan usaha apapun dalam memutuskan penggunaan uang tersebut. Dia betul-betul memper-cayakan uangnya kepada orang lain, sehingga ia tidak tahu rincian penggunaan uang tersebut.
Cara pasif pun ada dua macam yaitu:
a.       Terlindungi
b.      Tidak Terlindungi
2)      Dengan cara aktif
Arti aktif disini pemilik dana/modal ikut terjun secara aktif dalam menjalankan bisnis, baik sendiri maupun bersama dengan pemilik modal lain. Si pemilik modal tahu dan sadar akan setiap kegiatan usahanya mulai dari pembuatan rencana sampai dengan pelaksanaannya dengan segala keuntungan dan risikonya
d.    Sumber-Sumber Modal
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari, untuk investasi ataupun untuk keperluan lainnya.

·      Sumber-sumber modal menurut asalnya yaitu:
1.      Sumber modal intern
2.      Sumber modal ekstern
·      Sumber modal menurut cara terjadinya yaitu:
1.      Tabungan dari subyek-subyek ekonomi
2.      Penciptaan atau kreasi uang / kredit oleh bank
3.      Intensifikasi penggunaan uang
g)     Bagi yang Tidak Mempunyai Modal Berupa Uang
Banyak orang yang memulai usaha dengan mengandalkan modal diri sendiri selain uang, artinya modal sebagai berikut:
ü  Badan sehat.
ü  Punya kemauan dan keuletan.
ü  Punya kejujuran dan percaya diri.
ü  Punya kepandaian dalam bergaul.
ü  Kepercayaan dari orang lain.
Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan pola:
1.      Ikut dalam keanggotaan multilevel marketing (MLM) yang produk dan caranya bermacam-macam.
2.      Sebagai perantara dalam jasa penjualan bangunan dengan bergabung dalam jasa perusahaan penjual property.
3.      Menjual dengan cara konsinyasi
4.      Sebagai seles perusahaan asuransi, barang-barang konsumen, dan lain-lain.
5.      Sebagai perantara jasa dalam penjualan rumah, tanah, kendaraan, dari pemilik langsung dengan mencari pembeli.
Apabila sukses menjalankan pola tersebut, maka nanti bisa saja timbul gagasan – gagasan untuk memulai bisnis sendiri, karena banyak melihat peluang-peluang untuk dijadikan bisnis. Selain itu telah tersedia banyak modal karena sudah banyak kenalan.serta tahu dan bisa berhubungan dengan sumber barang, sumber modal, pasar, dan sumber-sumber lainnya yang berguna untuk menunjang bisnis.

BAB III
PENUTUP
.
KESIMPULAN

            Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
            Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

Lampiran – Lampiran

Ø Kelompok 1
1)      Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam penyususnan kebutuhan peralatan yang akan dibeli / digunakan?
2)      Fasilitas dan bahan-bahan apa saja yang sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan?
3)      Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam kelengkapan sarana dan prasarana?
Ø  Kelompok 2
1)      Apa tujuan perusahaan dalam pengelolaan SDM?
2)      Bagaimana peran Manajemen SDM?
3)      Bagaimana proses atau tahapan pada pengelolaan
Ø  Kelompok 3
1)      Seberapa penting peralatan seperti mesin didalam proses produksi?
2)      Apa saja yang harus dipertimbangkan ketika mengelola proses produksi?
3)      Siapakah yang harus bertanggungjawab ketika terjadi kesalahan / kerusakan dalam proses produksi?
Ø  Kelompok 5
1)      Apa yang dimaksud dengan peraturan dan administrasi usaha?
2)      Bagaimana cara atau langkah-langkah kerja agar wirausaha dapat memonitor kegiatan dan pengendalian usaha?
3)      Sebutkan dan jelaskan prinsip dan fungsi admin usaha?
Ø  Kelompok 6
1)      Bagaimana cara perusahaan menghadapi kondisi pasar yang sekiranya sedang sepi atau jarang ada pembeli?
2)      Apakah perbedaan Penjualan (Selling) dan Pemasaran (Marketing)?
3)      Bagaimana cara memilih pasar yang menjadi sasaran?

Terimakasih dan Semoga bermanfaat bagi pengunjung Blog saya